Selasa, 04 Oktober 2016

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

NAMA : ADI HERDIANSYAH
NPM : 1B214929
KELAS : 1EA03 (TEA14)

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan sebagai hasil karya, karsa dan cipta manusia yang digunakan untuk menghadapi lingkungan dimana manusia itu hidup. Di dalam masyarakat, orang – orang yang hidup bersama menghasilkan kebudayaan. Sehingga masyarakat sebagai pendukung, pemelihara, pengembang, dan mewariskan kebudayaannya kepada generasi – generasi selanjutnya. Manusia membuat aturan bagi terjadinya proses interaksi di antara sesama anggota masyarakat. Akhirnya manusia tidak dapat melepaskan diri dari aturan – aturan yang dibuatnya. Hal ini secara ekstrim disebut Cultural Determinism, dimana kebudayaan bersifat superorganik. Menurut Melvilie J. Herkovits dan Bronislaw Mallinowski, Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Walaupun kebudayaan ciptaan manusia, namun tidak sedikit cara berpikir, bersikap, dan berperilaku ditentukan atau dipengaruhi oleh kebudayaannya. Peran kebudayaan seperti ini tidak hanya berlaku pada generasi tertentu, melainkan secara turun menurun setiap generasi, yang disebut sebagai tradisi. 
BAB II
PEMBAHASAN

II.1.     Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan – peralatan kerja dan teknologi, maupun non-material, seperti nilai kehidupan dan seni – seni tertentu.
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
“Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soermardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
       Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L. Krober dan C. Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya.
C.A. Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manisfestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang – orang, berlainan dengan hewan – hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Kluckhom mendefinisikan kebudayaan; kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol – simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok – kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda – benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita – cita atau paham, dan terutama keterkaitan terhadap nilai – nilai.
II.2.     Ciri – ciri Kebudayaan
       Kebudayaan memiliki pengertian yang luas, maka berikut ini menurut Suhandi (1987 : 33-36), mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki ciri – ciri umum, yaitu:
  1. Kebudayaan dipelajari
Segala sesuatu hasil budaya yang dimiliki manusia diperoleh manusia melalui proses belajar yang disebut “enkulturasi”, sedangkan berdasarkan sosiologi disebut “sosialisasi”.

  1. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan
Kebudayaan telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi ini, yang dikembangkan dan diteruskan atau diwariskan dari generasi ke generasi. Proses pewarisan kebudayaan ini sejalan dengan proses belajar yang dialami manusia.

  1. Kebudayaan hidup dalam masyarakat
Masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan dan satu keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan. Warga masyarakat sebagai pendukung kebudayaan tidak dapat hidup secara individu atau sendiri – sendiri, tetapi satu sama lain saling membutuhkan dan saling ketergantungan.

  1. Kebudayaan dikembangkan dan berubah
Kebudayaan sifatnya dinamis dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga tidak ada kebudayaan yang sifatnya statis, walaupun perubahan terjadi berjalan sangat lambat.

  1. Kebudayaan itu terintegrasi
Hubungan yang terjaring antar unsur – unsur kebudayaan yang membentuk kesatuan. Setiap unsur kebudayaan tidak berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan dengan unsur kebudayaan lainnya, lebih luas lagi memiliki hubungan dengan kebudayaan – kebudayaan lain secara keseluruhan.

II.3.     Unsur – Unsur Kebudayaan
   C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
  1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Maha Besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

  1. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

  1. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat – ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih – lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

  1. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

  1. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat. Manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat – alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.

  1. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.

  1. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata – mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

II.4.     Wujud Kebudayaan
  Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
  1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat kepada kepala – kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku – buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan.

  1. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas – aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hati ke hati, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola – pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial berarti kongkret, terjadi di sekeliling kita sehari – hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasi.

  1. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.

II.5.     Orientasi Nilai Budaya
      Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961), sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
  1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola – pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.

  1. Hakekat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

  1. Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.

  1. Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

  1. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh – tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri). 

BAB III
PENUTUP

           Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, oleh karenanya kebudayaan pasti akan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

REFERENSI

  • Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1996. SERI DIKTAT KULIAH MKDU:ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta. Universitas Gunadarma
  • http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196103231986031-R._GURNIWAN_KAMIL_PASYA/SMI-3.pdf diakses tanggal 4 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar